Rabu, 15 Mei 2013

Merancang Box Subwoofer 10 Inchi


Merancang Box Subwoofer 10 Inchi

Merancang Box Subwoofer 10 Inchi - Kotak subwoofer diciptakan untuk mencocokkan danmembantu 1,618 Hi-Vi 3-way pengeras suara menaraFokus utama dari 10 HiVi "subwoofer adalahuntuk mereproduksi frekuensi ultra rendah bahwa 1.618 tidak bisa mereproduksi dan membantudalam reproduksi end keseluruhan rendah musik rendah, datar dan tidak." Boomy "adalah prioritas pertamaProyek ini menggunakan subwoofer 10" subwoofer driver yang dapat memberikan banyakbagian bawah.

Desain kandang dan respon model frekuensi yang ditunjukkan di bawah ini.
Ukuran Kotak Subwoofer 10



Ukuran Box Subwoofer 10
Merancang Box Subwoofer 10 Inchi

Catatan:

  1.      10 "subwoofer 4 ohm
  2.      O-Audio amplifier 500 Watt plate
  3.      Frekuensi Respon25Hz hingga memilih x-over point.
  4.      Keseluruhan Dimensi: 21 "x 12,75x 20 "


Untuk rincian lebih lanjut tentang cara untuk membuat 
subwoofer 10" silahkan baca lebih lanjuthttp://diyaudioprojects.com/Speakers/HiVi-DIY-Subwoofer/

MEMBUAT HOME THEATRE (5.1 CHANNEL SURROUND) DENGAN ACCOUSTIC FIELD GENERATOR



Umumnya amplifier yang banyak beredar dipasaran baik itu berupa kit pcb ataupun yang sudah jadi, hanya memiliki 2 kanal suara saja atau biasa kita sebut stereo. Jika kita ingin menonton film berformat DVD, yang kebanyakan memiliki stream audio Dolby Surround atau DTS yang terdiri dari 6 kanal suara yang terpisah, sehingga jika kita menonton film tersebut dengan menggunakan amplifier stereo untuk penguat audionya, maka efek-efek suara dan surround tidak terdengar. Lain halnya jika kita memiliki home theater amplifier atau surround amplifier, maka efek-efek surround tersebut akan terdengar, serasa kita sedang berada di bioskop. Tetapi, amplifier surround umumnya memiliki harga yang mahal sekali. Untuk itu kita bisa memodifikasi amplifier stereo yang kamu punya atau kita dapat membuat amplifier surround yang kualitasnya cukup baik sebagai pelengkap home audio dirumah. Sebenarnya amplifier 6 kanal terdiri dari 6 amplifier 1 kanal/mono, yang memiliki spesifikasi tertentu pada tiap kanalnya. Amplifier surround memiliki 6 kanal yang terdiri dari Front Left/kiri depan, Center/tengah, Front Right/kanan depan, Rear Left (Left Surround), Rear Right (Right Surround), dan LFE (Subwoofer). Untuk jelasnya saya memberikan ilustrasi sederhana dari tata letak untuk speaker-speaker tersebut.




ACCOUSTIC FIELD GENERATOR

Accoustic Field Generator ini membangkitkan suara akustik dengan efek surround yang disesuaikan dengan standar DOLBY SURROUND, mampu menghasilkan suara surround yang cukup baik namun tidak terlalu banyak membutuhkan dana.
Perkembangan teknologi seakan tidak hanya tertuju pada satu bidang saja namun pada semua bidang. Perkembangan teknologi yang ada saat ini salah satunya yaitu pada bidang audio. Dengan semakin majunya teknologi saat ini audio tidak hanya sebagai sekadar hiburan namun telah menjadi suatu hobby, hobby yang tidak murah tentunya. Banyak penggemar audio berupaya untuk membuat suara music yang terdengar menjadi sangat keras sampai membuat suara music menjadi ’hidup’, penambahan perangkat amplifier, woofer ataupun speaker-speaker khusus yang harganya tidak murah.
Efek suara yang ‘hidup’ sepertinya sekarang merupakan sesuatu yang paling tidak harus ada disetiap perangkat audio yang baik. Efek ini pada dasarnya merupakan efek surround yang dapat menyebabkan suara seolah-olah datangnya dari berbagai arah dan suaranya tetap dapat didengar dengan jelas. Saat ini saja tape-tape compo sudah banyak yang memiliki fasilitas surround sound ini tetapi tidak cukup baik jika didengar dari jarak yang cukup jauh karena efek surroundnya hilang. Hal ini disebabkan karena jarak pendengar dan speaker terlalu jauh, tata letak speaker kurang tepat, atau efek surroundnya kurang baik.
Efek surround yang bagus dan dapat didengar dengan baik adalah sistem surround sistem yang ada di gedung-gedung bioskop dan untuk membuat prangkat ini tidak sedikit dana yang dibutuhkan. Walaupun demikian jika kepuasan tetap menjadi yang nomor satu maka dana bukan menjadi masalah yang utama. Untuk mencari jalan tengah antara harga dan kualitas efek surround maka dicoba untuk membuat Accoustic Field Generator yang mampu menghasilkan suara surround yang cukup baik namun tidak terlalu banyak membutuhkan dana. Accoustic Field Generator ini mampu membangkitkan suara akustik dengan efek surround yang disesuaikan dengan standar DOLBY SURROUND

KONSTRKUSI ACCOUSTIC FIELD GENERATOR

Pada dasarnya sebuah Accoustic Field Generator dibangun dari rangkaian op-amp dan filter-filter. Op-amp yang biasanya digunakan sebagi penguat tegangan dalam Accoustic Field Generator lebih banyak digunakan sebagai filter-filter aktif. Filter dalam alat ini sangat berperan besar dalam menciptakan suatu suara akustik yang benar-benar jernih, tetapi di dalam prakteknya, hampir semua filter, tidak presisi dalam melewatkan sinyal dengan frekuensi tertentu. Sebuah op-amp yang baik untuk aplikasi ini adalah op-amp yang mempunyai bandwidth lebar, rise time, slew rate dan setting timenya yang cepat. Selain Op-amp dan filter aktif, masih ada lagi bagian yang penting yaitu catu daya. Ini merupakan bagian yang cukup berperan dalam menciptakan kesempurnaan suara akustik karena bagian catu daya yang jelek hanya merupakan penghasil noise, yang akan masuk ke dalam jalur sinyal suara sehingga suara akustik yang seharusnya jernih menjadi suara akustik dengan tambahan dengung (noise). Catu daya yang digunakan adalah catu daya kembar +/- 18 volt DC. Bagian Accoustic Field Generator

Sebelum kita memulai melakukan proyek ini, ada baiknya kita mengetahui dahulu tentang fungsi dari masing-masing speaker tersebut.


BAGIAN FRONT CHANNEL

Kanal Front merupakan kanal yang meneruskan sinyal input L-R. Sinyal L-R tersebut dilewatkan pada amplifier dengan gain =1 sehingga sinyal ini dilewatkan tanpa merubah/mem-filter sinyal input L-R tersebut. Front Left dan Front Right, merupakan speaker yang umum kita jumpai pada stereo set amplifier, terdiri dari sebuah woofer dan tweeter. Woofer umumnya menghasilkan suara nada rendah dengan range frekuensi berkisar 80Hz - 250Hz, sedangkan tweeter menghasilkan nada tinggi dengan range frekuensi antara 15kHz - 20kHz. Untuk proyek yang akan kita buat, ada baiknya kita menggunakan sebuah woofer yang berkualitas baik, dengan ukuran 10 inci dan sebuah tweeter berjenis piezoelektrik untuk masing-masing front speaker.

BAGIAN CENTER CHANNEL

Center, merupakan speaker fullrange, yang menghasilkan suara dengan range frekuensi berkisar antara 80Hz - 10Khz. Output dari center speaker ini merupakan suatu penjumlahan sinyal kiri dan kanan (left + right = center). Pada sebuah film atau lagu berformat Dolby Surround, umumnya center dipakai untuk dialog/vokal atau pembicaraan dari aktor/artis sebuah film dan untuk menghasilkan suara yang bergerak ke hadapan kita.


BAGIAN REAR CHANNEL DENGAN SURROUND

Pada bagian ini merupakan inti dari perangakat keras ini. Bagian inilah yang menghasilkan efek surround. Untuk menghasilkan efek surround ini diperlukan IC khusus yaitu MN3005/8 dan MN3101. Kedua IC ini akan menunda sinyal yang masuk dalam beberapa fasa saja, sehingga sinyal output dari fasa ini akan tertinggal dengan sinyal fasa dari bagian yang lain.Pada bagian ini sinyal L dan R dikurangkan (L-R) dan kemudian dilewatkan pada bagian buffer, filter LPF, delay line, filter LPF (7KHz) dan terakhir adalah splitter antara sinyal R dan L. Rangkaian yang menyebabkan efek surround adalah rangkaian LPF 75KHz yang menghasilkan outputnya diumpankan ke Right Rear Amplifier sedangkan input LPF 75KHz ini diparalel dengan input Left Rear Amplifier sehingga menghasilkan 2 sinyal L dan R yang pada dasarnya merupakan sinyal L-R yang fasanya tertinggal dengan fasa sinyal yang asli.
Rear Left dan Rear Right, disebut juga surround speaker. Speaker ini umumnya merupakan speaker semi-midrange (biasanya digunakan pada televisi atau mini compo), biasanya disebut juga satellite speaker.. Pada sebuah film speaker surround dipakai untuk menghasilkan suara suara yang terdengar dari kejauhan atau suara yang bergerak dari arah belakang mendekati kita. Pada sebuah musik speaker surround menghasilkan suara back vokal dan umumnya suara-suara seperti gitar, biola dan terompet terdengar jelas disini.

BAGIAN SUB-WOOFER

Bagian subwoofer ini merupakan penjumlahan input L dan input R pada sebuah summing amplifier. Output dari summing amplifier ini dilewatkan pada sebuah LPF kelas 2A yang hanya akan melewatkan sinyal dengan frekuensi rendah.Subwoofer, kadang-kadang diistilahkan sebagai LFE (Low Frequency Effect). Untuk speaker ini menggunakan speaker subwoofer. Speaker subwoofer adalah speaker woofer yang didesain secara khusus agar mampu merespon suara dengan frekuensi yang sangat rendah, yaitu berkisar antara 15Hz - 120Hz. Agar efek nada rendah tersebut dapat dihasilkan dengan baik (tanpa adanya frekuensi harmonik) maka kotak akustik/kotak speaker ini juga didesign secara khusus dengan metode yang bermacam-macam (ada yang speakernya tidak terlihat/didalam kotak, ada yang menggunakan sekat/labirin, dsb), agar speaker tersebut mampu memadatkan udara secara efektif, sehingga akan terasa efeknya.




Berikut contoh wiring Amplifier 5.1 Channel


Rangkaian LED berjalan

RANGKAIAN LAMPU LED BERJALAN biasanya digunakan untuk memperindah rangkaian elektronika lain/ sebagai tampilan.
Berikut ini adalah salah satu rangkaian lampu LED BERJALAN diantara bentuk- bentuk yang lain.


Skema Rangkaian Lampu Led Berjalan

Berikut adalah komponen yang digunakan untuk merakitnya :
  1. R1 = 10 Kohm (1/4 W)
  2. R2/R3 = 47 Kohm (1/4 W)
  3. R4 = 1 Kohm (1/4 W)
  4. R5/R6/R7 = 100 KOhm (1/4 W )
  5. R8 = 820 Ohm (1/4 W)
  6. C1/C3 = 100 nF /63 V ( capasitor ceramic/ poliester )
  7. C2 = 10 uF / 50 V ( ELCO )
  8. C4 = 330 nF / 63 V ( capasitor poliester )
  9. C5 = 100 uF / 25 V (ELCO)
  10. D1 = 1N 4148 / 75 V/150 mA
  11. D1 - D11 = LED semua jenis
  12. IC 1 = LM 358
  13. IC 2 = 4017
  14. MIC = Mikrofon

Rangkaian diatas menggunakan tegangan power supply sebesar 9 Vdc.
App52: Running Text

Running Text dengan menggunakan LED bukan hal baru dalam dunia mikro kontroller. Namun desain saya ini menawarkan ketangguhan desain disamping kesederhanaannya. Sebuah kemajuan yang bisa diraih dengan menggunakan ATmega8535 untuk menggantikan AT89C51. Dengan platform AVR ATmega8535 ternyata dapat dilakukan sejumlah penghematan komponen. Yang tentu saja juga akan menyederhanakan desain. Ditambah kecepatan ATmega8535 yang 12 kali lebih cepat menjadi nilai tersendiri. Sehingga waktu untuk melakukan pemrosesan data saat text berjalan menjadi sangat lega.



Hardware

Yang memainkan peranan penting dalam desain kita adalah Shift Register HEF4094. Chip ini sangat handal dalam tugas melakukan konversi dari serial ke parallel. Dan yang lebih hebat lagi pin outputnya dapat langsung dihubungkan pada LED tanpa perlu tambahan resistor. Dan arus yang dialirkan masih dalam taraf wajar sehingga masing-masing Chip dan LED menjadi lebih dingin dan awet.

HEF4094



Sebelumnya kita akan mendalami HEF4094 ini. Input STR dan CP adalah normal low dan active high. Data serial dari CPU diberikan pada input D, dan kemudian kita menggunakan input CP agar data segera di-proses dan 4094 melakukan shifting. Setelah seluruh proses shifting dilakukan, maka yang terahkir adalah menampilkan hasil shifting yang tadinya ada pada register internal 4094 agar muncul pada pin keluaran 4094, kita dapat menggunakan pin input STR.

Sementara itu untuk menghubungkan beberapa 4094 menjadi satu rantai, maka kita dapat menghubungkan output Os' atau Os, kepada pin input D pada chip 4094 berikutnya. Sementara pin input STR dan CP, semuanya dihubungkan menjadi satu.

Dalam prakteknya saya menghubungkan pin OE milik 4094 kepada pin Vcc. Namun ke 2 pin yang terhubung tersebut tidak perlu dihubungkan pada sumber arus. Saya biarkan bebas. Untuk tujuan penyederhanaan desain. Dan anehnya chip tetap berjalan dengan normal. Jadi dengan kata lain chip dapat bekerja walaupun chip tidak diberikan sumber arus langsung +5V. Jawabanya, mungkin arus-arus pada pin input-output yang sangat rendah itu sudah cukup untuk membuat chip bekerja dengan normal. Nggak tahu yah ?!?!

LED Dot Matrix

LED ini adalah sebuah blok LED sebanyak 64 buah LED yang membentuk matrix 8x8. Beberapa jenis lainnya juga ada matirx 5x7 atau 10x10. Namun karena kita hendak menggunakan LED sebagai running text, maka pilihan kita jatuh pada matrix 8x8. Saya menggunakan LED yang paling murah dengan ukuran 1.5 inchi, dan hanya berwarna merah. Lagi-lagi buatan China, karena Indonesia tidak mampu membuatnya kah ?!?!



Masing-masing LED secara internal sudah di-matrix-kan hubungna pin-pinnya. Sehingga kita hanya diberikan 8 pin anoda untuk mengakses baris, dan 8 katoda untuk mengakses kolom. Dengan pengorganisasian ini, penggunaan LED menjadi sangat mudah.



Di Bandar Lampung LED jenis ini sangat susah didapatkan. Sehingga Kita harus memesan LED ini secara khusus. (Pesan Sponsor : saya juga bisa menyediakan, untuk itu silahkan hubungi saya lewat email atau SMS @40rb minimal 5 buah).

Skema Dasar

Perhatikan skema dasar dibawah ini. Perhatikan pula antara CPU dan modul LED hanya dihubungkan dengan 3 utas kabel. Sulit dibayangkan memang hanya dengan menggunakan 3 kabel tersebut ternyata dapat mengontrol ratusan atau ribuan LED. Bayangkan...bayangkan.... 



untuk kali ini kita menggunakan port PB0, PB1, dan PB2. Betapa sederhanya rangkaian di atas itu ya. Yah karena kita memang tidak menggunaan ADC sehingga koneksi apapun yang digunakan akan dapat diterima dengan baik oleh CPU. Sebagaimana yang umum dikerjakan orang, adalah memisahkan catudaya untuk CPU (+5V) dengan catu daya LED(4V sampai 5V). Hal ini agar riak tegangan yang sangat mungkin karena arus pensaklaran yang besar dapat mengganggu kinerja CPU. Dengan menggunakan 2 buah LM7805 nampaknya masalah kita ini sudah dapat diatasi.

Nah setelah itu ada baiknya kita bicara tentang skema yang lebih serius. Yakni Modul LED.

Selasa, 14 Mei 2013

Lampu Reklame LED 2 - Konsrtuksi



Konstruksi
Hal terpenting dari pekerjaan konstruksi adalah membuat box yang terdiri dari tiga bagian :
1.     Panel depan terbuat dari tripleks 3mm
2.     Rangka terbuat dari profil kayu 20x40 mm
3.     Tutup terbuat dari tripleks 3mm
Konstruksi Lampu Iklan
Panel depan adalah "kanvas" tempat LED kita pasang disana. Panel depan dicat dengan warna gelap agar kontras dengan nyala LED. Dalam contoh ini saya menggunakan cat warna hitam untuk panel depan. Rangka terbuat dari profil kayu ukuran 20x40 mm. Sebenarnya tak ada batasan untuk ukuran profil kayu asalkan ketinggian box cukup untuk rangkaian elektronikanya. Tutup berguna untuk menyembunyikan rangkaian elektronik dan alasan keamanan.
Panel depan dan rangka disatukan dengan lem putih "PVAc" dan paku. Sedangkan tutup dikencangkan dengan sekrup pada rangka agar mudah dibuka-tutup. Ini adalah "pekerjaan tukang kayu banget". Anda bisa minta tolong tukang kayu untuk membuatkan bila anda merasa kurang terampil.
Setelah box siap, kemudian dicat. Tunggu sampai cat kering, kemudian kerjakan yang berikut :
1.     Rencana tata letak LED digambar dengan ukuran yang sebenarnya di atas kertas. Pada gambar tata letak dicantumkan pula titik-titik bor untuk kaki-kaki LED Sebaiknya gambar tata-letak digambar dengan program komputer agar mudah dan cepat. Program yang sesuai misalnya "AutoCAD" atau "CorelDRAW".
2.     Rekatkan kertas bergambar tata-letak LED pada panel depan dengan menggunakan pita perekat (celotape). Kemudian panel depan dibor dengan ukuran 1mm. Bor semua titik-titik bor sesuai gambar tata letak LED. Sekarang kertas bisa dilepas dari panel depan.
3.     Pasang LED pada panel depan dimana kaki LED dimasukkan pada lubang, kemudian kaki-kaki LED saling dihubungkan dan disolder di bagian belakang panel depan. Rc1, Rc2, Rc3, Rc4, Rc5, dan Rc5 dipasang pula di bagian belakang panel depan. Pembuatan panel depan cukup rumit, agar komponen-komponen pada panel depan terhubung dengan benar, buatlah dahulu rencana panel depan seperti tergambar. Akan sangat memudahkan seandainya panel depan menggunakan PCB.
4.     Lubangi Rangka untuk meloloskan kabel daya 220V dan lubangi tutup untuk baut pengencang PCB
5.     Rakit sisa komponen pada PCB
6.     Solder pula pada PCB kabel-kabel yang diperlukan : Kabel daya AC 220V. Dan kabel untuk duhubungkan dengan panel depan Vcc, Vss(ground), c1, c2 dan c3.
7.     Hubungkan dengan tegangan 220V, setel trimpot sampai sampai kecepatan animasi sesuai dengan keinginan anda. Hati hati jangan sampai menyentuh komponen karena dapat tersengat listrik.
8.     Pasang PCB pada tutup, kencangkan dengan baut 3mm.
9.     Kencangkan tutup pada rangka dengan sekrup.
http://www.gemar-elektronika.com/gambar/reklame2/Kabel_led.gif
Rencana Panel depan dilihat dari bagian belakang 

http://www.gemar-elektronika.com/gambar/reklame2/pcb_flasher.gif
Tata letak komponen pada PCB. Klik gambar ini untuk mendapatkan gambar PCB
CMOS 4013 4093














http://www.gemar-elektronika.com/gambar/reklame/led.gif
Komponen-komponen
Daftar komponen
Berikut ini saya tuliskan daftar komponen untuk lampu iklan dengan tulisan "ISI PULSA".Rating daya semua hambatan 0.5 watt, kecuali dinyatakan lain. Untuk membuat lampu iklan bukan "ISI PULSA", beberapa komponen harus dihitung ulang agar sesuai dengan rancangan yang kita inginkan. Hal tersebut akan kita bahas pada pada Merancang Lampu Reklame
Jenis
Lambang
Nilai
Hambatan
Rs
150 ohm; 2watt
Rp
330 K ohm
R1
6k8 ohm; 0.5 watt
R2
6k8 ohm
R3
4k7 ohm
Rb1 - Rb3
10K ohm
Rc1 - Rc6
820 ohm
Trimpot
Rv
100k ohm
Kapasitor
C1
1uF; 400V
C2
220uF; 150V; elektrolit
C3
47uF; 50V ; elektrolit
C4
100nF; ceramic
C5
22uF; 16V; elektrolit
Dioda
D1 - D4
1N4007
Dioda Zener
Dz
5.6 V; 0.5 watt
LED
LED merah; 1.75V; 100 buah
LED biru; 3.3V; 66 buah
Transistor
Q1 - Q3
BC547
IC CMOS
4013
4013 (2 D flip-flop)
4093
4093 ( 4 NAND gate)






























Dalam dunia elektronika erat kaitannya dengan rangkaian-rangkaian. Suatu rangkaian dapat dikatakan sebagai rangkaian digital ataupun rangkaian analog. Dikatakan sebagai suatu rangkaian analog apabila di dalam rangkaian tersebut terdapat IC analog. Begitu pula halnya dengan rangkaian analog, rangkaian digital harus memiliki IC digital di dalamnya.
Salah satu contoh rangkaian digital adalah running LED. Running LED merupakan bentuk sederhana dari rangkaian digital yang biasa digunakan sehari-hari. Running LED dapat berupa dalam berbagai bentuk tergantung bagaimana kita memvariasikannya. Dapat berupa nama ataupun hanya sekedar garis saja. Dan yang akan ditampilkan kali ini adalah running LED dengan tulisan “Welcome”.
Lalu bagaimana cara merangkaianya? Sebelumnya kita harus menyiapkan beberapa komponen terlebih dahulu, diantaranya sebagai berikut:
No.
Kompon
Jumlah
1
IC CD 4017 BE
1 buah
2
IC NE 555
1 buah
3
Resistor 10 KiloOhm
3 buah
4
Resistor 330 Ohm
7 buah
5
Resistor 10 K, ¼ W
1 buah
6
Potensiometer resistansi 100K Ohm
1 buah
7
Transistor 2N3053
7 buah
8
Dioda 1 N4148
22  buah
9
Adaptor 12 volt
1 buah
10
LED
Sesuai tampil
Cara Kerja Rangkaian
Running LED ini akan menampilkan sebuah tulisan “WELCOME” dengan beberapa rangkaian LED yang dirangkai dengan komponen-komponen yang lain. LED akan menyala sesuai dengan urutan tertentu. Rangkaian ini disusun oleh sebuah decade counter CD 4017 BC. IC ini adalah IC yang ideal untuk digunakan dalam rangkaian sequencing operation.
Timer 555 (IC) mengatur clock pada IC CD 4017. Pada saat reset, keluaran pin 3 tinggi dan menyebabkan transistor 7 dalam kondisi “ON”. Keluaran dari transistor 7 tersambung dengan huruf “W” dimana huruf ini tersusun atas beberapa LED yang dipasang secara parallel. Saat pulsa clock yang pertama dating, pin 3 menjadi rendah dan pin 2 menjadi tingggi. Transistor 6 yang  terhubung dengan pin 2 menyebabkan huruf “E” menyala. Huruf “W” akan tetap menyala saat huruf “E” menyala. Hal ini disebabkan oleh bias dari transistor 7 yang melalui diode 21. Dengan cara kerja yang sama, huruf – huruf yang selanjutnya akan menyala. Pada akhir pulsa clock, pipn 6 akan menuju ke logic 1 dan mereset rangkaian, dan terulang secara terus menerus.